Saat anak mulai memasuki usia sekolah, orang tua harus mulai memutuskan di mana akan menyekolahkan anaknya. Apakah di sekolah negeri nasional atau sekolah swasta internasional, yang tentu saja keduanya memiliki perbedaan.
Namun, bedanya bukan hanya soal biaya sekolah, tetapi lebih dari itu. Ada perbedaan yang akan dirasakan oleh anak yang mengenyam pendidikan di sekolah nasional dan internasional. Berikut perbedaannya.
1. Kurikulum
Semua sekolah nasional mengikuti kurikulum nasional yang dibuat oleh pemerintah melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek). Saat ini kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum Merdeka.
Sementara sekolah internasional—sesuai dengan namanya, menggunakan kurikulum yang umum dipakai di sekolah-sekolah di negara maju, seperti Edexcel, International Baccalaureate, hingga Cambridge Assessment International School.
Misalnya saja Jakarta International School yang menerapkan sistem kurikulum International Baccalaureate (IB) atau Sampoerna Academy yang menerapkan kurikulum Cambridge International.
Alumni sekolah internasional Bina Nusantara, yang menerapkan kurikulum IB, bercerita bahwa di sekolahnya tidak menerapkan penjurusan IPA dan IPS. Pelajarannya dibagi menjadi higher level dan standard level dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Jadi, ada mata pelajaran wajib itu bernama Theory of Knowledge, yaitu dua Bahasa, Matematika, satu IPA, satu IPS, dan satu opsional, yaitu Seni. Hal itu membuat sistem belajarnya mirip dengan perguruan tinggi.
Sementara menurut pelajar di Mahatma Gandhi School, di sana hanya dibagi penjurusan science dan commerce. Sementara untuk mata pelajarannya, semua siswa dibebaskan mengambil yang diinginkan.
2. Bahasa Pengantar
Perbedaan utama lain antara sekolah internasional dan nasional adalah bahasa pengantar yang digunakannya.
Sesuai dengan namanya, sekolah internasional tentu saja menggunakan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utamanya. Ini dilakukan karena kurikulum yang digunakan pun berasal dari luar negeri sehingga bahasa Inggris menjadi bahasa utama.
Bahkan, sudah ada beberapa sekolah internasional yang juga menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua selain bahasa Inggris.
Sementara di sekolah nasional, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar utama dalam belajar. Bahasa Inggris umumnya hanya digunakan saat anak belajar mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Tenaga Pengajar
Namanya saja sekolah nasional, maka tidak heran jika tenaga pengajar alias guru di sekolah ini semuanya berasal dari dalam negeri. Bahkan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, juga biasanya diisi oleh guru dari Indonesia.
Berbeda dengan sekolah internasional yang memiliki banyak tenaga pengajar dari luar negeri. Memiliki guru asing saat anak sekolah di sekolah internasional, sudah tidak aneh lagi. Justru ini salah satu alasan orang tua menyekolahkan anaknya di sana.
Namun, ada juga sekolah internasional yang masih memiliki tenaga pengajar lokal. Misalnya, International Islamic Boarding School. Di sana hanya menyediakan guru asing untuk mengajar bahasa Inggris. Selebihnya guru yang berasal dari Indonesia.
Meski begitu, siswa di sekolah internasional tersebut tetap harus menggunakan bahasa Inggris saat belajar dan di sekitar lingkungan sekolah.
4. Metode Belajar dan Tugas Sekolah
Karena sekolah nasional menggunakan kurikulum yang sudah ditentukan pemerintah, maka metode pengajaran pun disesuaikan dengan kurikulum tersebut. Namun, berbeda dengan sekolah internasional.
Sekolah internasional cenderung menerapkan metode pengajaran yang lebih berorientasi pada siswa, seperti pendekatan berbasis proyek, diskusi terbuka, dan pembelajaran berbasis masalah.
Jika cara belajar di sekolah nasional lebih berfokus pada teori dan minim praktik, maka di sekolah internasional justru memperbanyak praktik.
Misalnya saat mempelajari human sciences, seperti Kimia, Fisika dan Biologi. Siswa di sekolah internasional biasanya akan mendapatkan tugas untuk membuat eksperimen secara mandiri.
Sementara untuk mata pelajaran bahasa, seperti Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia, siswa harus mengerjakan tugas seperti analisis novel, cerpen, atau puisi mirip seperti mahasiswa.
Di Sampoerna Academy, sistem pembelajaran bernama STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math). STEAM ini berfokus pada akademik dan pembentukan karakter sehingga siswa diharapkan bisa berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, komunikatif, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
5. Ujian
Kalau kurikulum dan metode belajarnya beda, tentu saja ujiannya juga berbeda. Ada perbedaan antara sekolah nasional dan internasional saat menjalani ujian.
Siswa di sekolah nasional harus melakukan ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester untuk menentukan kenaikan kelas. Sementara untuk kelulusan, siswa harus melakukan ujian akhir sekolah.
Nah, para siswa di sekolah internasional tidak hanya menjalani ujian-ujian umum tersebut. Mereka juga harus menghadapi ujian berstandar internasional, seperti International General Certificate of Secondary Education (IGCSE).
Ujian ini dilaksanakan dan diawasi langsung oleh lembaga bertaraf internasional seperti Cambridge International Examination.
Sementara untuk sekolah internasional yang menganut kurikulum IB, para siswanya juga harus menjalani ujian resmi dari IB untuk menentukan kelulusan sekolah. Selain itu, mereka hanya perlu menjalani mock exam atau semacam try out.
Uniknya, soal ujian di sekolah internasional berupa makalah yang harus dijawab secara esai. Jadi, di sana tidak ada soal pilihan ganda seperti di sekolah nasional.
6. Fasilitas Sekolah
Dilihat dari gedung sekolahnya saja, pastinya sudah tahu kalau fasilitas yang diberikan sekolah nasional dan sekolah internasional akan jauh berbeda.
Sekolah internasional pasti memberikan fasilitas untuk menunjang pembelajaran siswa, seperti laboratorium sains, perpustakaan, belum lagi sarana dan prasarananya yang nyaman, sebut saja ruang kelas ber-AC, kolam renang, dan laboratorium interaktif.
Sementara sekolah nasional, fasilitas yang disediakan ditentukan berdasarkan anggaran pendidikan dari kementerian, yang tentu saja sangat terbatas.
Itulah perbedaan antara sekolah nasional dan sekolah internasional. Tiap sekolah tentu saja memiliki ada plus dan minusnya. Jadi, pilihlah dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan, ya.
~Febria