Melihat dunia beserta isinya yang begitu megah dan indah, tentu memunculkan banyak pertanyaan bagi para saintis di dunia tentang teori-teori penciptaannya. Bagaimana bisa kemegahan ini tercipta dengan detil-detil yang sangat sempurna. Namun, hal ini masih menjadi hal yang sangat jarang disadari oleh orang-orang. Hingga suatu saat, ditemukan bahwa ternyata di balik keanggunan alam ciptaan Tuhan yang terlihat sederhana, tersimpan detil-detil rumit yang tak pernah terpikirkan ataupun terbayangkan sebelumnya. Ya… The Golden Ratio (rasio emas), sebuah temuan yang akhirnya mampu menunjukkan hal yang sangat luar biasa, seolah sekaligus mewakili pesan, bahwa “penciptaan ini, semua sudah Ku-perhitungkan”.
The Golden Ratio
“Rasio emas”, begitulah istilah ini dikenal dengan bahasa kita, atau disebut juga dengan istilah “The Golden Ratio”. Terdiri dari susunan angka yang merupakan hasil penjumlahan dari 2 angka sebelumnya. Begitu mudah dipahami, tapi memberikan sangat banyak arti.
Perhatikan kolom angka! Jika suku pertama dan suku kedua dijumlahkan, maka hasilnya adalah suku ketiga. Jika suku ketiga dan suku keempat yang dijumlahkan, maka hasilnya adalah suku ke lima, begitu pun seterusnya. Artinya jika kita mencari suku ke-n, kita cukup jumlahkan suku ke-(n-2) dengan suku ke-(n-1). Dalam ilmu matematika, susunan angka ini dikenal sebagai Deret Fibonachi, yang dituliskan dengan susunan angka sebagai berikut.
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, dan seterusnya…
Untuk lebih jelasnya, sekali lagi, coba perhatikan tabel di samping! Kalau kita membagi suatu angka dengan angka yang tepat sebelumnya, kita bisa mendapatkan angka yang sangat mirip satu dengan yang lain. Bahkan, angka ini bernilai sama setelah urutan ke-13 atau 14. Ini terkenal dengan sebutan “Rasio Emas”. Kita ingat nilainya: 1,618. Lalu, tahukah kalian bahwa di balik angka serta deret tersebut, terdapat suatu makna yang sangat besar, sehingga dapat memperlihatkan hal yang menakjubkan dalam penciptaan alam semesta? Mari kita lihat.
Jumlah Mahkota Bunga
Mahkota bunga (petals) atau yang sering dikenal sebagai daun bunga membuat suatu bunga terlihat cantik dan menarik. Banyaknya mahkota bunga dari bunga yang berbeda juga berbeda-beda. Banyak mahkota bunga merupakan bilangan yang ada dalam barisan bilangan Fibonacci. Banyaknya mahkota bunga dapat diamati pada gambar bunga-bunga sebagai berikut.
Gambar diatas menunjukkan (a) bunga Lili putih dengan banyak mahkota bunga 1, (b) bunga Euphorbia dengan banyak mahkota bunga 2, (c) bunga Trilium dengan banyak mahkota bunga 3, (d) bunga Columbine dengan banyak mahkota bunga 5, (e) bunga Bloodroot dengan banyak mahkota bunga 8, (f) bunga Blak-eye Susan dengan banyak mahkota bunga 13, dan (g) bunga Shasta daisy dengan banyak mahkota bunga 21.
Mungkin sebagian besar kita tidak terlalu memperhatikan jumlah mahkota bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah mahkota bunga itu menganut deret Fibonacci juga loh. contohnya:
- jumlah 3 : bunga lili
- jumlah 5 : buttercup
- jumlah 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah 21 : aster
- jumlah 34 : plantain
Batang, Ranting, dan Daun
Perhatikan dua gambar di atas! Gambar kiri memperlihatkan batang-batang percabangan pada pohon yang diberi grid (garis pembatas), dan di sebelah kanan adalah ranting-ranting serta daun yang sama-sama diberi garis pembatas juga. Deret angka yang terbentuk oleh batang pohon, ranting, hingga daun memenuhi deret Fibonacci. Sebelum percabangan, ada 1 batang saja. Bercabang ke 2 batang, 3 batang, 5 batang, dan seterusnya. Gambar kedua menunjukkan banyaknya ranting dan daun-daun yang masing-masing berpola 1, 2, 3, 5, 8, 13, dst. serta pola 1, 1, 2, 3, 5, 8, dst. Pola barisan bilangan tersebut sekali lagi sangat sesuai dengan deret Fibonacci.
Tubuh Manusia
Golden Ratio juga dapat ditemukan bahkan di dalam tubuh kita sendiri. Perbandingan jarak antar setiap anggota tubuh kita mendekati nilai Golden Ratio.
Perbandingan jarak antara ujung hidung ke dagu dan jarak dari mulut ke dagu, sama dengan golden ratio: 1,618. Begitupun yang lain-lain di bagian wajah kita, banyak sekali perbandingan yang menghasilkan golden ratio. Tidak cuma di bagian wajah, di bagian tubuh lain pun demikian. Pinggang ke bawah dengan lutut ke bawah, pinggang ke bawah dengan pinggang ke atas, serta pada ruas-ruas jari.
Seni dan Arsitektur
Golden Ratio juga dapat ditemukan bahkan di dalam tubuh kita sendiri. Perbandingan jarak antar setiap anggota tubuh kita mendekati nilai Golden Ratio.
Dan masih banyaak lagi fenomena di dunia ini yang keberaturannya mengikuti deret Fibonachi ini. Ada tentang kelinci, lebah, merpati, piramida Mesir, dll. Karena rasio ini muncul dalam banyak sekali hal di dunia ini, jadi para ilmuan sepakat menyebutnya dengan angka favorit Tuhan.