Apa Itu Paralimpiade? Ini Prestasi Para Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024!

Share

Kamu pasti sudah tahu apa itu Olimpiade. Ini adalah ajang kompetisi olahraga tertinggi yang diadakan tiap empat tahun sekali. Lalu, apa itu Paralimpiade? Mungkin kamu pernah dengar, tetapi tidak tahu pasti apa itu.

Seperti namanya yang mirip dengan Olimpiade, Paralimpiade merupakan ajang olahraga internasional yang hanya boleh diikuti oleh para penyandang disabilitas.

Waktu penyelenggaraan Paralimpiade berada di negara dan kota yang sama dengan Olimpiade, tidak lama setelah kompetisi olahraga tersebut dilangsungkan.

Jadi, Paralimpiade juga dilakukan empat tahun sekali serta meliputi kompetisi musim dingin dan musim panas.

Banyak olahraga disabilitas yang dipertandingkan didasarkan pada olahraga yang sudah ada, tetapi dimodifikasi agar bisa dilakukan untuk penyandang cacat. Ini disebut dengan olahraga yang disesuaikan.

Namun, ada juga beberapa olahraga yang secara khusus dibuat untuk penyandang disabilitas yang tidak memiliki padanan dalam olahraga nondisabilitas.

Beberapa olahraga Paralimpiade yang unik adalah Boccia untuk atlet dengan lumpuh otak, bola gawang untuk atlet tuna netra, serta angkat berat dan rugbi untuk atlet berkursi roda.

Sejarah dan Perjalanan Paralimpiade

Ajang kompetisi untuk kaum disabilitas dimulai dengan ide dari Dr. Ludwig Guttmann, ahli saraf di Rumah Sakit Pemerintah Stoke Mandeville, Inggris.

Ia menjadi dokter yang merawat banyak veteran Perang Dunia II dan warga sipil korban perang dengan cedera tulang belakang.

Menurutnya, olahraga bisa menjadi alat penting dalam proses rehabilitasi karena tidak hanya membantu pemulihan fisik, tetapi juga dapat memulihkan mental dan integrasi sosial.

Akhirnya, pada 29 Juli 1948 Dr. Ludwig mengadakan kompetisi pertama untuk atlet kursi roda, bertepatan dengan pembukaan Olimpiade London.

Seiring berjalannya waktu, olahraga rehabilitasi berkembang menjadi olahraga olahraga kompetitif hingga pada 1952, mantan prajurit Belanda ikut bergabung.

Kompetisi yang awalnya bernama International Wheelchair Games, diubah menjadi Stoke Mandeville Games. Ini adalah nama rumah sakit tempat Dr. Ludwig bekerja.

Pada 1960, Stoke Mandeville Games resmi berubah menjadi Paralimpiade. Pertama kali diadakan di Roma, Italia, ada 23 negara yang menjadi peserta dan diikuti lebih dari 400 atlet.

Cabang olahraga yang diperlombakan mulai dari memanah hingga olahraga yang lebih eksotis seperti snooker.

Paralimpiade Seoul 1988 menjadi tahun bersejarah karena Paralimpiade menggunakan fasilitas dan arena yang sama dengan Olimpiade. Ini terjadi setelah lahir kesepakatan antara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Pada 22 September 1989, akhirnya Komite Paralimpiade Internasional didirikan sebagai organisasi nirlaba internasional di Dusseldorf, Jerman. Komite ini juga bertindak sebagai badan pengatur global Gerakan Paralimpiade. 

Indonesia Mulai Ikut Paralimpiade

Indonesia sendiri baru mulai ikut ajang Paralimpiade pada 1976, saat diadakan di Toronto, Kanada. Saat itu, negara kita mengirimkan 15 atlet dan langsung mendapatkan dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena jumlah atlet yang dikirim tergolong sedikit dan baru pertama kali mengikuti kompetisi olahraga tersebut.

Saat mengikuti Paralimpiade Arnhem 1980, Indonesia kembali mendapatkan medali emas dengan beberapa prestasi signifikan. Namun, setelahnya para atlet secara berturut-turut puasa memberikan medali emas yang berlangsung hingga Paralimpiade Tokyo 2020.

Untuk informasi, Indonesia rutin mengirimkan delegasi atlet difabel ke ajang Paralimpiade. Hanya satu kali Indonesia absen, yakni pada Paralimpiade Barcelona 1992.

Prestasi Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Setelah kembali bangkit di Paralimpiade Tokyo 2020, menandai akhir dari masa puasa medali emas tersebut dan kembali berlanjut dengan pencapaian luar biasa di tahun ini.

Berikut adalah beberapa prestasi membanggakan para atlet disabilitas di ajang Paralimpiade Paris 2024.

  • Indonesia meraih medali terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah total sebanyak 14 medali, yang terdiri dari satu emas, delapan perak, dan lima perunggu.

  • Medali yang diraih melampaui target yang dipasang, yaitu satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.

  • Pertama kali mengirimkan atlet di cabang olahraga boccia, Indonesia langsung mendapatkan empat medali, yang terdiri dari dua perak dan dua perunggu.

  • Semua atlet di cabor satu ini berhasil mendapatkan medali.

  • Semua atlet Indonesia yang turun di parabadminton, tak satupun yang gagal mendapat medali.

  • Ada dua atlet yang mendapatkan lebih dari satu medali, yaitu Leani Ratri Oktila yang mendapatkan emas ganda campuran SL3–SU5 dan perak ganda putri SL4; dan Fredy Setiawan yang mendapatkan emas ganda campuran SL3–SU5 dan perunggu tunggal putra SL4.

Untuk ajang Paralimpiade berikutnya, International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional menyetujui Los Angeles menjadi Tuan Rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2028.

Semoga Indonesia kembali mengirimkan atlet-atlet terbaiknya pada Paralimpiade Los Angeles 2028 dan mendapatkan banyak medali seperti tahun ini, ya.
 

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Paralimpiade#Sejarah

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/09/11/mengukir-sejarah-ini-deretan-pencapaian-ciamik-indonesia-di-paralimpiade-paris-2024

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/hari-olahraga-nasional-2024-kado-prestasi-dari-atlet-indonesia-di-paralimpiade-2024#:~:text=Indonesia%20memulai%20perjalanan%20dalam%20ajang,1%20perak%2C%20dan%203%20perunggu.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.