Kamu pastinya tahu apa itu program pertukaran pelajar. Ini adalah program yang memungkinkanmu untuk merasakan pengalaman belajar di sekolah lain, yang biasanya berlokasi di luar negeri.
Kebanyakan program diselenggarakan sebagai bentuk kerja sama antara Indonesia dengan banyak negara. Ada yang fully funded alias gratis, dibiayai sebagian, menggunakan uang pribadi.
Sebenarnya, syarat untuk bisa mengikuti program pertukaran pelajaran tergantung dari masing-masing penyelenggara atau negara yang menerima. Namun, secara umum berikut adalah beberapa syarat yang harus kamu penuhi.
Syarat Mengikuti Program Pertukaran Pelajar
1. Memiliki Prestasi di Bidang Akademik dan Nonakademik
Ini merupakan salah satu syarat utama mayoritas program pertukaran pelajar. Mengapa? Ini karena pelajar yang mengikutinya akan menjadi perwakilan negara dan diharapkan mampu mengikuti semua kegiatan yang diadakan dengan baik.
Ada beberapa program pertukaran pelajar yang berfokus pada bidang tertentu, misalnya matematika. Jadi, untuk mengikuti program seperti ini tentu saja kamu harus memiliki prestasi di bidang tersebut.
Namun, bagi kamu yang tidak terlalu berprestasi di bidang akademik, tetapi di bidang lain, seperti kesenian dan olahraga, kebanyakan program pertukaran pelajar tetap bisa menerimanya.
2. Mampu Berbahasa Asing
Meskipun tidak semua, tetapi kebanyakan program pertukaran pelajar ke luar negeri memberikan syarat agar pendaftarnya memiliki kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Untuk membuktikan kemampuan bahasa Inggris, biasanya kamu akan diminta menyertakan sertifikat TOEFL dengan nilai rata-rata 550, iBT 80, atau IELTS 6,5. Bahkan, kemungkinan ada detail skor yang diminta, misalnya writing minimal 15.
Selain bahasa Inggris, ada juga program pertukaran pelajar yang memberikan syarat memiliki kemampuan berbahasa negara mereka. Untuk tingkatan kemampuan yang dibutuhkan biasanya disesuaikan dengan jenis programnya, mulai dari dasar, menengah, hingga lanjutan.
3. Memiliki Kemampuan Finansial
Seperti yang disebutkan di atas, tidak semua program pertukaran pelajaran gratis. Tidak sedikit juga program yang sifatnya berbayar alias kamu harus membayar program secara mandiri.
Jadi, kamu harus yakin keluarga atau orang tua memiliki kemampuan finansial yang mumpuni untuk mengikuti program seperti ini.
Biaya yang dikeluarkan biasanya untuk transportasi, akomodasi, biaya program dan lain-lain. Sementara untuk uang saku, tidak dipatok oleh penyelenggara.
Biaya mengikuti program pertukaran pelajar ini juga bervariasi. Jika masih di kawasan Asia, umumnya biaya yang harus dikeluarkan berkisar antara belasan hingga puluhan juta rupiah. Sementara untuk ke negara-negara Eropa atau Amerika bisa mencapai ratusan juta rupiah.
4. Mengikuti Tahapan yang Sudah Ditetapkan
Sebagian besar program pertukaran pelajar, terutama yang gratis, mengharuskan semua calon peserta program untuk mengikuti rangkaian seleksi yang sudah ditetapkan.
Dimulai dari melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir, membayar biaya pendaftaran, mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan, hingga wawancara. Beberapa program bahkan membutuhkan wawancara dengan orang tua.
Dengan mengikuti semua tahapan yang sudah ditetapkan, kamu jadi memiliki kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar secara gratis.
5. Dalam Keadaan Sehat
Agar bisa mengikuti program pertukaran pelajar hingga selesai, yang bisa berlangsung selama setahun, kamu tentu saja harus dalam kondisi sehat.
Memang ada beberapa penyelenggara yang membolehkan siswa disabilitas untuk mengikuti program ini, tetapi tentu saja tetap harus dalam kondisi sehat.
Untuk itu, calon peserta harus bisa memberikan catatan kesehatan yang dikeluarkan oleh rumah sakit.
Biasanya, ada beberapa riwayat penyakit yang tidak memenuhi kualifikasi, tergantung dari penyelenggara. Namun, para pelajar yang nantinya mengikuti program pertukaran pelajar tetap akan diikutsertakan dalam asuransi kesehatan negara tujuan.
Dokumen Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?
Selain persyaratan di atas, ada beberapa dokumen yang juga harus kamu persiapkan, yaitu sebagai berikut.
1. Curriculum Vitae (CV)
Kamu memang tidak sedang melamar kerja. Namun, CV sebenarnya bukan hanya diperlukan untuk para pencari kerja saja, loh. Bagi kamu yang sedang mendaftar program pertukaran pelajaran juga membutuhkan dokumen ini.
Format CV-nya tidak perlu mengikuti seperti CV untuk melamar kerja. Buatlah sekreatif mungkin, asalkan kamu menyebutkan riwayat pendidikan, prestasi, dan tentu saja pengalaman dalam berbagai kegiatan.
Misalnya, kamu pernah menjadi sukarelawan atau mengikuti kegiatan sosial tertentu atau bahkan menjadi anggota dari organisasi nirlaba tertentu, jangan lupa untuk dituliskan di dalam CV.
Intinya, CV yang kamu buat harus berisikan berbagai informasi yang mampu menunjukkan kompetensi dirimu.
2. Sertifikat Bahasa Asing
Seperti yang sudah disebutkan di atas, kebanyakan penyelenggaran mewajibkan kamu untuk menyertakan sertifikat tes bahasa, umumnya bahasa Inggris, seperti TOEFL, iBT, dan IELTS.
Namun, jika negara tujuan kamu tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar atau bahasa utama, kamu juga bisa menyertakan sertifikat bahasa asing lain. Misalnya, sertifikat bahasa Korea jika ingin melakukan pertukaran pelajar ke Negeri Ginseng tersebut.
3. Paspor dan Visa
Agar bisa keluar negeri, tentu saja kamu akan membutuhkan paspor dan visa. Jadi, jika memang sudah berencana untuk mengikuti pertukaran pelajar, buatlah paspor jauh-jauh hari.
Untuk visa, sebaiknya dibuat setelah kamu mendapatkan kepastian untuk mengikuti program pertukaran pelajar agar pembuatannya juga semakin mudah. Ini karena kamu sudah memiliki tujuan untuk memasuki negara tersebut.
Itu dia beberapa persyaratan untuk mengikuti pertukaran pelajar untuk anak SMA. Pastikan kamu memenuhi semuanya agar kesempatan belajar di luar negeri menjadi kenyataan.
Referensi:
https://suneducationgroup.com/app/sun-media-app/news-app/syarat-pertukaran-pelajar/
https://blog.cakap.com/student-exchange-adalah/
~Febria