Memahami Cara Belajar dengan Metode Four Stages of Learning

Share

Metode Four Stages of Learning adalah kerangka kerja yang dirancang untuk membantu pelajar memahami dan mengatasi proses belajar pengetahuan baru. Model ini dibagi menjadi empat tahap utama yang mencerminkan perjalanan dari ketidaktahuan hingga penguasaan penuh. 

Setiap tahap menawarkan pendekatan belajar yang berbeda, dan memahami cara belajar di masing-masing tahap sangat penting untuk mencapai kemajuan yang efektif. 

Dengan mengikuti tahapannya, pelajar dapat menggunakan strategi yang sesuai untuk mencapai kemajuan dalam proses belajar. Dengan menerapkan metode ini secara konsisten, proses belajar pun menjadi lebih terstruktur dan efisien. 

Berikut adalah penjelasan tentang setiap tahap dan cara belajar yang sesuai: 

1. Unconscious Incompetence

Tahap pertama dalam metode ini adalah unconscious incompetence. Pada tahap ini, seseorang belum menyadari ketidaktahuan mereka mengenai keterampilan atau pengetahuan tertentu. 

Misalnya, kamu yang belum pernah mencoba belajar bahasa asing mungkin tidak menyadari betapa rumitnya struktur tata bahasa dan kosakata baru. Di tahap ini, kamu tidak merasa ada yang perlu dipelajari karena tidak tahu apa yang tidak diketahui.

Untuk menghadapi tahap ini, penting untuk melakukan eksplorasi awal untuk membuka wawasan. Salah satu pendekatannya adalah dengan mengidentifikasi minat dan area yang ingin dipelajari, lalu mengeksplorasi berbagai sumber informasi untuk mengetahui lebih lanjut. 

Berbicara dengan guru atau mengikuti pengantar tentang topik tersebut dapat membantu mengungkapkan ketidaktahuan dan memotivasi pelajar untuk belajar lebih lanjut. Sumber daya seperti artikel, video tutorial, atau diskusi dengan mentor dapat menjadi langkah awal yang berguna.

2. Conscious Incompetence

Setelah menyadari kekurangan keterampilan atau pengetahuan, kamu memasuki tahap kedua yaitu conscious incompetence. Di sini, kamu mulai memahami kesulitan yang terkait dengan keterampilan yang ingin dipelajari dan merasa frustrasi karena ketidakmampuanmu. 

Kesadaran akan kekurangan ini sering kali memotivasi pelajar untuk belajar lebih keras, meskipun mereka merasa belum terampil.

Pada tahap ini, strategi pembelajaran yang efektif melibatkan pendidikan dan latihan yang lebih terstruktur. Mengambil kursus atau pelatihan spesifik dalam area yang ingin dipelajari dapat membantu membangun dasar pengetahuan. 

Latihan berulang dan penggunaan alat bantu belajar seperti panduan, buku teks, atau aplikasi pelatihan dapat mendukung proses ini. Mendapatkan umpan balik dari instruktur atau mentor juga sangat berharga untuk memahami kekuatan dan kelemahan serta menyesuaikan pendekatan belajar.

3. Conscious Competence

Tahap ketiga adalah conscious competence, di sini kamu telah mulai menguasai keterampilan atau pengetahuan, tetapi masih perlu fokus dan perhatian saat menerapkannya. Di tahap ini, keterampilan belum sepenuhnya otomatis, dan kamu masih harus berpikir secara aktif untuk menerapkannya dengan benar.

Untuk melanjutkan dari tahap ini, penting untuk terus berlatih dan mengasah keterampilan dengan kesadaran yang tinggi. Pengulangan latihan dan penerapan keterampilan dalam berbagai situasi nyata dapat membantu meningkatkan keterampilan tersebut. 

Menggunakan metode seperti refleksi diri, di mana pelajar menilai dan merefleksikan kinerja, dapat mengidentifikasi area yang masih perlu diperbaiki. Selain itu, terlibat dalam proyek atau tugas yang menantang dapat memaksa pelajar untuk berpikir lebih dalam dan menyesuaikan keterampilan secara real-time.

4. Unconscious Competence

Tahap terakhir adalah unconscious competence, di mana keterampilan telah dikuasai dan diterapkan secara otomatis. Pada tahap ini, keterampilan menjadi intuitif dan tidak memerlukan perhatian sadar yang besar untuk diterapkan dengan efektif. Kamu telah menguasai keterampilan sehingga dapat melakukannya dengan mudah tanpa berpikir keras.

Untuk mempertahankan dan mengembangkan keterampilan di tahap ini, pelajar harus terus berlatih dan memperbarui pengetahuan mereka sesuai perkembangan terbaru di bidang tersebut. Meskipun keterampilan sudah otomatis, melatih orang lain atau menjadi mentor dapat memperdalam pemahaman dan membantu mempertahankan keahlian. 

Kamu juga perlu mengambil tantangan baru atau menetapkan tujuan yang lebih ambisius untuk meningkatkan perkembangan pribadi. 

~Afril

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.