Mengenal Para Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Indonesia Pengganti Nadiem Makarim, Siapa Saja Mereka?

Share

Jika di kabinet sebelumnya hanya ada satu menteri yang mengurusi bidang pendidikan, yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, sekarang Indonesia memiliki tiga menteri sekaligus.

Saat mengumumkan nama para menteri di Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan tiga nama yang akan menjadi menteri pendidikan.

Mereka adalah Prof. Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, lalu Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan.

Berikut adalah profil masing-masing menteri dan wakil menterinya.

1. Prof. Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)

Selain dikenal sebagai Pemimpin Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah periode 2000 – 2002 dan Sekretaris Umum di Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selama dua periode, merupakan seorang akademisi.

Selesai sekolah, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada 1991. Kemudian ia melanjutkan studi ke School of Education, Flinders University of South Australia di 1997.

Sempat vakum beberapa tahun, Abdul melanjutkan pendidikannya ke Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham pada 2005 dan kuliah di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah di 2008.

Ia bahkan sudah dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebagai Mendikdasmen, ia didampingi oleh dua wakil menteri, yaitu Atip Latipulhayat dan Fajar Riza Ulhaq.

Atip merupakan Guru Besar Hukum Internasional (HI) Universitas Padjadjaran (Unpad) dan telah menjadi dosen Fakultas Hukum Unpad sejak 1993. Ia juga pernah menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia dan anggota The Hague Working Group of Space Resource Activities.

Sementara Fajar juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Muhadjir Effendy dan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara era Pratikno. Ia juga sempat menjadi Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sukoharjo.

2. Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek)

Satryo bukan orang baru di dunia pendidikan karena dirinya pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi periode 1999 – 2007.

Putra dari mantan Rektor Universitas Indonesia (UI), Soemantri Brodjonegoro, ini sekarang menjadi guru besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga pernah menjadi dosen Fakultas Teknologi Industri.

Telah menjadi anggota AIPI sejak 2008, dalam situs tersebut tertulis bahwa Satryo memiliki tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi.

Anggota Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering ini meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA pada 1985.

Sampai saat ini Satryo masih aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang.

Sebagai (Mendiktisaintek), ia akan bekerja dengan didampingi dua wakil menteri, yaitu Prof. Fauzan dan Prof. Stella Christie.

Fauzan adalah mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dua periode. Di bawah kepemimpinannya, UMM berhasil masuk dalam peringkat kampus terbaik di dunia versi Webometrics dan UniRank.

Sementara Stella, akademisi sekaligus Guru Besar Tsinghua University, China, ini juga merupakan peraih gelar sarjana di Harvard University dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor pada 2004.

Sebelum menjadi guru besar di China, ia juga pernah menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.

3. Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan

Sosoknya sudah tak asing di dunia politik dan pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2014–2019.

Ia juga aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Pendidikan tinggi Fadli Zon dimulai dengan mengambil Sastra Rusia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI). Ia kemudian melanjutkan magister di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade.

Lalu, ia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil gelar doktor ilmu sejarah dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.

Fadli Zon didampingi oleh satu wakil menteri dalam menjalankan tugasnya, yaitu Giring Ganesha Djumaryo S.I.Kom. Ia dulu lebih dikenal sebagai vokalis grup band Nidji.

Setelah hengkang dari band tersebut, Giring mulai masuk ke dunia politik. Karir politiknya semakin terang setelah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2019 – 2023 menggantikan Grace Natalie.

Latar belakang pendidikan Giring adalah alumni SMA Negeri 34 Jakarta dan sempat kuliah di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Namun, ia mendapat gelar S1 justru di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka pada 18 April 2023.

Semoga dengan dipilihnya ketiga menteri dan lima orang wakil menteri ini, berbagai isu dan masalah pendidikan di Indonesia bisa diatasi sehingga kualitas pendidikan di negara ini semakin maju.

 

Sumber:

https://www.kompas.com/edu/read/2024/10/21/075032371/siapa-saja-menteri-pendidikan-kabinet-prabowo-subianto

https://www.kompas.com/edu/read/2024/10/21/060000471/3-menteri-pendidikan-kebudayaan-kabinet-prabowo-dan-5-wakil-menterinya?page=all#page2 

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.