Meski Sama-Sama Kimia, Ini Perbedaan Kuliah Jurusan Kimia Murni dan Teknik Kimia

Share

Kedua jurusan ini sering membingungkan para calon mahasiswa karena namanya, yaitu jurusan Kimia Murni dan Teknik Kimia. Padahal, meski keduanya sama-sama program studi kimia, keduanya menawarkan fokus dan dan pendekatan yang berbeda dalam mempelajari ilmu ini.

Agar kamu tidak salah mengambil jurusan kuliah dan menyesal di kemudian hari, berikut adalah beberapa perbedaan antara jurusan Kimia Murni dan Teknik Kimia.

1. Fokus Studinya

Fokus studi Kimia Murni adalah pada penelitian dan pemahaman mendalam tentang struktur, sifat, dan reaksi materi. Jadi, mahasiswanya akan mempelajari berbagai cabang kimia, seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia fisik, dan biokimia.

Sementara Jurusan Teknik Kimia menekankan pada penerapan prinsip-prinsip kimia untuk merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan proses produksi di industri. Saat kuliah, kamu akan belajar mengubah bahan mentah menjadi produk yang berguna dalam skala besar, seperti bahan kimia, bahan bakar, obat-obatan, dan makanan.

2. Mata Kuliahnya

Karena fokus studinya berbeda, tentu saja mata kuliah yang dipelajari juga berbeda. Untuk Jurusan Kimia Murni, beberapa mata kuliah yang akan ditemui adalah kimia anorganik, kimia organik, kimia fisik, dan kimia analitik. Kamu juga akan melakukan penelitian eksperimental atau teoretis.

Berbeda dengan Jurusan Kimia Murni, mahasiswa Teknik Kimia justru akan banyak mempelajari topik-topik seperti desain proses, termodinamika kimia dan fisika, rekayasa reaksi kimia, pengendalian proses, pemisahan, dan simulasi proses. Kamu juga akan belajar manajemen proyek dan aspek-aspek teknis industri.

3. Orientasi dan Tujuannya

Karena Jurusan Kimia Murni lebih berfokus pada penelitian dan pemahaman mendasar tentang sifat, struktur, komposisi, dan reaksi kimia, maka orientasi dan tujuan perkuliahannya adalah untuk memperluas pengetahuan ilmiah dalam bidang kimia.

Sementara Jurusan Teknik Kimia yang berfokus pada penerapan prinsip-prinsip kimia untuk merancang, mengembangkan, dan mengelola proses industri, orientasi dan tujuan perkuliahannya adalah untuk menghasilkan produk secara efisien dan ekonomis.

4. Metode Pembelajaran

Seperti yang disebutkan di atas, Jurusan Kimia Murni lebih menekankan pada penelitian laboratorium dan eksperimen ilmiah. Jadi, mahasiswa akan lebih sering menghabiskan banyak waktu di laboratorium untuk melakukan percobaan, menganalisis data, dan memahami mekanisme reaksi kimia.

Metode pembelajaran seperti ini mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam proyek penelitian yang dapat menghasilkan penemuan baru di bidang ilmu kimia.

Sebaliknya, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia seringkali lebih melibatkan diri dalam proyek-proyek praktis dan studi kasus industri. Ini karena mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori yang dipelajari saat kuliah ke dalam situasi di dunia nyata nanti.

Alumni jurusan ini dibentuk agar bisa merancang pabrik kimia atau mengoptimalkan proses produksi setelah lulus. Itulah sebabnya mahasiswa juga diajarkan tentang aspek ekonomi dan keselamatan dalam operasi industri.

5. Prospek Pekerjaan

Alumni Jurusan Kimia Murni biasanya berkarir di bidang penelitian dan pengembangan, baik di institusi akademik maupun industri. Di sana mereka dapat bekerja sebagai peneliti, analis laboratorium, atau dosen.

Namun, tak sedikit juga alumni yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan gelar master atau doktor dalam bidang kimia.

Sementara alumni Jurusan Teknik Kimia memiliki peluang karir yang luas di berbagai industri, seperti petrokimia, farmasi, makanan dan minuman, serta energi. Profesi yang bisa dipilih mulai dari insinyur proses, insinyur produksi, manajer proyek, bahkan konsultan teknis.

6. Keterlibatan dalam Industri

Seperti yang disebutkan dalam poin sebelumnya, lulusan Jurusan Kimia Murni lebih cenderung berada di lingkungan akademis atau laboratorium penelitian. Meskipun tidak sedikit juga yang berkolaborasi dengan industri dalam penelitian tertentu.

Berbeda dengan lulusan Jurusan Teknik Kimia yang memiliki keterlibatan lebih aktif dengan dunia industri. Selain memiliki proyek kolaborasi dengan perusahaan, lulusan jurusan ini dapat memiliki keterlibatan langsung dalam pemecahan masalah industri.

7. Pendekatan pada Masalah Lingkungan

Karena ilmu yang dipelajari dalam Jurusan Kimia Murni berfokus pada pemahaman dasar tentang bagaimana reaksi kimia dapat mempengaruhi lingkungan, maka penelitian dalam bidang ini dapat membantu mengidentifikasi polutan dan mengembangkan metode untuk meminimalkan dampaknya.

Tak heran jika para ahli kimia murni banyak yang terlibat dalam studi tentang perubahan iklim dan keberlanjutan.

Sementara ilmu Teknik Kimia juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah lingkungan. Tak sedikit insinyur kimia yang bekerja untuk mengembangkan proses yang lebih ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, serta terlibat dalam pengembangan teknologi bersih dan energi terbarukan.

Itulah beberapa perbedaan antara Jurusan Kimia Murni dan Teknik Kimia yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk memilih jurusan yang mana. Jadi, jangan sampai salah pilih, ya.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.