Keberadaan Artificial Intelligence atau AI dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak bisa dihindari lagi. Saat ini, hampir semua lini kehidupan sudah tersentuh oleh AI. Termasuk di bidang pendidikan.
Namun, karena banyak siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan AI untuk hal negatif, teknologi ini jadi seakan “dibenci” oleh para pengajar. Padahal, seharusnya tidak perlu seperti itu.
Berikut adalah manfaat AI dalam proses belajar siswa dan mahasiswa yang justru bisa berguna untuk mereka.
Manfaat AI untuk Membuat Proses Belajar Lebih Efektif
1. Memberikan Pembelajaran yang Dipersonalisasi
AI di sekolah atau universitas bisa membantu siswa dengan menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Caranya dengan menganalisis data tentang kekuatan dan kelemahan setiap siswa dan mahasiswa.
Dari data tersebut, AI dapat membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang. Jadi, mereka akan menerima dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan untuk mencapai potensi penuh dirinya.
Dengan pembelajaran yang dipersonalisasi ini, manfaat yang dirasakan siswa dan mahasiswa adalah memastikan mereka dapat menguasai konsep sebelum beralih ke materi baru dan tidak ketinggalan pelajaran.
2. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Siswa dan Mahasiswa
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi guru atau dosen adalah memastikan anak didiknya terlibat dan termotivasi di dalam kelas. Sangat sulit menarik dan mempertahankan perhatian mereka, apalagi jika berada di kelas yang lebih besar.
Di sinilah AI hadir dan memberikan manfaat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dan mahasiswa..
Kemampuan AI mempersonalisasi pembelajaran untuk setiap orang, membuat pengajar bisa menciptakan pengalaman belajar unik dan menarik, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka.
Cara ini tentu saja dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka untuk belajar. Apalagi, secara keseluruhan penggunaan AI dalam pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi sehingga memberikan hasil belajar yang lebih baik.
3. Mendeteksi Dini Kesenjangan Pembelajaran
Kesenjangan pembelajaran terjadi ketika siswa atau mahasiswa kesulitan menguasai konsep atau keterampilan tertentu. Ada banyak alasannya, seperti kurang latihan atau pengetahuan dasar, serta strategi pengajaran yang tidak efektif.
Jika tidak ditangani, kesenjangan ini dapat menumpuk dan menghambat kemajuan siswa dan mahasiswa dalam jangka panjang. Mereka bahkan bisa memiliki perasaan negatif terhadap pelajaran atau mata kuliah tersebut.
Dengan AI, kesenjangan belajar dapat dideteksi sejak dini dan dicegah agar tidak menjadi masalah yang lebih besar. Caranya dengan menganalisis kinerja setiap orang dan mengidentifikasi area spesifik mana yang membutuhkan lebih banyak dukungan.
Pendekatan ini akan memastikan setiap siswa atau mahasiswa menerima perhatian dan dukungan yang diperlukan untuk menguasai kurikulum dan berkembang sesuai dengan kecepatannya.
4. Memberikan Penilaian yang Lebih Baik
Selama ini, kebanyakan guru atau dosen memberikan nilai hanya berdasarkan seberapa banyak yang diketahui anak didiknya mengenai materi yang diajarkan. Jawabannya bisa dalam bentuk esai, pilihan ganda, dan jawaban singkat.
Namun, AI bisa mengubah hal tersebut dengan mengidentifikasi pola-pola dalam pembelajaran yang sebelumnya mungkin tidak terlihat oleh guru atau dosen.
Misalnya, perusahaan pembelajaran bahasa Duolingo sudah menggunakan AI dan pembelajaran mesin untuk membuat dan menilai tes kemahiran bahasa Inggris di universitas, perusahaan, dan lembaga pemerintah.
Meski tes dimulai dengan serangkaian pertanyaan standar, tetapi AI akan menilai berdasarkan bagaimana cara mengerjakannya.
Jadi, sistem akan memilih pertanyaan mana lebih sulit atau lebih mudah bagi tiap orang untuk mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan mereka.
5. Menyediakan Pembelajaran Kolaboratif dan Ruang Kelas Virtual
Dengan AI, sekarang dapat difasilitasi proses pembelajaran yang kolaboratif melalui ruang kelas virtual dan platform online.
Alat bantu yang didukung AI memungkinkan komunikasi yang lancar, memfasilitasi proyek kelompok, dan mendorong interaksi antar siswa dan mahasiswa.
Bahkan, ruang kelas virtual yang dilengkapi dengan teknologi AI juga dapat memberikan peluang untuk koneksi global, pertukaran lintas budaya, dan pemecahan masalah secara kolaboratif.
Ini tentu saja akan menumbuhkan lingkungan belajar yang dinamis dan inklusif, yang mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk menghadapi dunia yang saling terhubung. Gambaran yang akan dihadapi dalam karir mereka di masa depan.
6. Memberikan Bimbingan Karir yang Dipersonalisasi
Ini bisa dilakukan AI dengan menganalisis minat, keterampilan, dan tren pasar tiap siswadan mahasiswa.
Dengan platform yang didukung oleh AI,dapat direkomendasikan jalur karir yang relevan, menyarankan peluang pengembangan keterampilan, dan memberikan wawasan tentang tuntutan industri yang dihadapi.
Ini tentu saja akan membantu siswa dan mahasiswa saat membuat keputusan yang tepat tentang jalur pendidikan dan karirnya, dengan memastikan keselarasan antara aspirasi diri dan pasar kerja.
7. Menyediakan Dukungan Emosional dan Kesehatan Mental
Chatbot yang didukung AI dapat menawarkan dukungan emosional dan sumber daya kesehatan mental kepada siswa dan mahasiswa. Bagaimana bisa?
Karena chatbot dapat terlibat dalam percakapan yang penuh empati, memberikan strategi mengatasi masalah, dan menawarkan akses ke sumber daya kesehatan mental yang dibutuhkan.
Sistem dukungan emosional yang digerakkan oleh AI ini memastikan bahwa siswa memiliki akses bantuan, bahkan di luar jam konseling reguler.
Itulah manfaat AI dalam proses belajar siswa dan mahasiswa. Jadi, penggunaan AI tak selalu buruk untuk mereka, asalkan tahu cara menggunakannya untuk dampak yang positif.
Referensi:
https://www.classpoint.io/blog/ai-in-schools-4-ways-ai-can-improve-education
https://theconversation.com/4-ways-that-ai-can-help-students-200973
https://urbeuniversity.edu/blog/the-future-benefits-of-artificial-intelligence-for-students
~Febria